Saat Rayakan Hari Kemerdekaan, Pedagang di Toraja Utara Malah Terjajah

    TORAJA UTARA - Saat rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan, para pedagang di Toraja Utara, malah belum mendapatkan kemerdekaan seutuhnya, Kamis (18/8/2022). 

    Pasalnya, para pedagang souvenir di terminal Bolu maupun para penjual di pasar sore sebagai pelaku UMKM kebingungan akan melanjutkan usahanya dimana. 

    Para pedagang menganggap bahwa tindakan Pemerintah Toraja Utara, tidak berpihak ke masyarakat, tidak hadir sebagai pemerintah yang semestinya. 

    Seperti yang diungkapkan oleh Marten Tammu, saat ditemui di pasar Bolu pada Selasa (16/8/2022), bahwa mereka disuruh pindah tanpa ada kejelasan lokasi tempat pindah. 

    "Kami kebingungan, karena ada surat dari dinas perhubungan kepada kami untuk segera pindah tapi tidak jelas kemana tempat pindah untuk kami. Jadi kami kembalikan ke Pemda, dan juga tempat yang sempat di tunjukkan tidak layak sebagai tempat berjualan bagi pelaku usaha sovenir", ungkap Marten. 

    Sementara dari para pedagang sovenir lain juga mengatakan jika barang sovenir itu harusnya ditempat terbuka dan tidak bercampur dengan dagangan lain seperti ikan kering. 

    Diketahui jika jumlah pedagang sovenir eks pertokoan yang menjual di seputaran terminal Bolu sebelah barat gedung perhubungan ada krang lebih 40 pedagang. 

    Sementara pedagang dibawah yang ada dibawah gedung sekira 40 pedagang, dan pedagang sebelah timur gedung kantor dinas perhubungan sejumlah 20 pedagang. 

    Para pedagang yang ada di sekitar terminal di suruh pindah berhubung akan di bangunnya pagar keliling terminal. 

    Perlakuan yang dialami oleh para pedagang ini dianggap sebagai hal penindasan bagi rakyat sendiri yang seharusnya pemerintah hadir untuk memberikan solusi yang tepat demi kelangsungan hajat hidup setiap warga negara. 

    Untuk itu para pedagang baik yang di terminal Bolu maupun yang di pasar Sore Rantepao, sudah komitmen  tidak akan pindah jika tempat relokasi tidak jelas. 

    (Widian) 

    toraja utara pedagang pasar bolu pasar sore toraja utara - saat rakyat indonesia merayakan hari kemerdekaan para pedagang di toraja utara malah belum mendapatkan kemerdekaan seutuhnya kamis (18/8/2022). pasalnya para pedagang souvenir di terminal bolu maupun para penjual di pasar sore sebagai pelaku umkm kebingungan akan melanjutkan usahanya dimana. para pedagang menganggap bahwa tindakan pemerintah toraja utara tidak berpihak ke masyarakat tidak hadir sebagai pemerintah yang semestinya. seperti yang diungkapkan oleh marten tammu saat ditemui di pasar bolu pada selasa (16/8/2022) bahwa mereka disuruh pindah tanpa ada kejelasan lokasi tempat pindah. "kami kebingungan karena ada surat dari dinas perhubungan kepada kami untuk segera pindah tapi tidak jelas kemana tempat pindah untuk kami. jadi kami kembalikan ke pemda dan juga tempat yang sempat di tunjukkan tidak layak sebagai tempat berjualan bagi pelaku usaha sovenir" ungkap marten. sementara dari para pedagang sovenir lain juga mengatakan jika barang sovenir itu harusnya ditempat terbuka dan tidak bercampur dengan dagangan lain seperti ikan kering. diketahui jika jumlah pedagang sovenir eks pertokoan yang menjual dan pedagang sebelah timur gedung kantor dinas perhubungan sejumlah 20 pedagang. para pedagang yang ada di sekitar terminal di suruh pindah berhubung akan di bangunnya pagar keliling terminal. perlakuan yang dialami oleh para pedagang ini dianggap seb sudah komitmen tidak akan pindah jika tempat relokasi tidak jelas. (widian)
    Widian Toraja

    Widian Toraja

    Artikel Sebelumnya

    Meriahkan HUT Kemerdekaan ke-77 RI, SMK...

    Artikel Berikutnya

    Wakil Walikota dan Ketua TP PKK Makassar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Di Fasilitasi Pemkab, Puluhan Jurnalis Barru Studi Wawasan di Kabupaten Badung Bali
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Pastikan Coblos Nomor 2 dan Menangkan di TPS Masing-masing, Ajak Andi Adam
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies

    Ikuti Kami